Syaikhul Islam Muhammad Bin Abdul Wahab Rahimahulloh berkata dalam kitabnya qawa'idul Arba'ah memberikan isyarat akan hal ini.... Beliau rahimahulloh berkata:
"Saya
memohon kepada Allah
Yang Maha Pemurah,
Tuhan Pemilik Arsyi
Yang Agung
untuk menjadikanmu wali
di dunia dan
akhirat, dan memberkahimu dimana saja kamu berada.
Dan (saya memohon) Dia menjadikanmu
seseorang yang ketika diberi dia bersyukur, ketika dicoba dia bersabar, dan
ketika berdosa dia memohon ampun kepada
Allah. Karena sesungguhnya ketiga karakteristik ini adalah tanda-tanda orang yang berbahagia.
Penjelasan oleh Dr. Muhammad Abdir-Rahman Al-Khumayyis
Pertama, bersyukur atas nikmat-Nya. Hal ini pada waktu Dia memberikannya (nikmat -pent), sebagaimana Allah berfirman:
Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur.” (QS Saba [34] : 13)
Dan Allah berfirman:
Dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu;” (QS Az-Zumar [39] : 7)
Dan Allah berfirman:
“dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah [2] : 152)
Mensyukuri nikmat-nikmat Allah ditunjukkan melalui hati dengan cara menetapkan, mengakui dan menunjukkan rasa syukur. Dan hal ini ditunjukkan melalui lisan dengan berbicara mengenai nikmat itu dan memujinya. Dan ditunjukkan oleh anggota badan dengan berbuat sesuai dengan apa yang Allah ridhai.
Kedua, bersabar atas musibah kesulitan dan hal-hal yang dibenci, yang merupakan ujian dan cobaan dari Allah kepada seseorang.
Yang wajib dalam keadaan seperti ini adalah seseorang memiliki kesabaran. Kesabaran berarti menahan hati agar tidak menjadi benci dan berputus asa, menahan lisan agar tidak berkeluh kesah, dan menahan anggota badan dari berbuat sesuatu yang mengingkari dan menyelisihi kesabaran.
Allah berfirman:
“dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.” (QS Luqman [31] : 17)
Dan firman-Nya:
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,” (QS Al-Baqarah : 155)
Ketiga, memohon ampun setelah melakukan perbuatan dosa.
Hal ini karena semua anak keturunan Adam adalah pendosa. Namun apa yang wajib bagi mereka adalah, setiap kali mereka jatuh ke dalam perbuatan dosa, mereka segera memohon ampun dan bertaubat, sebagaimana Allah berfirman:
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS Al-Imran [3] : 135)
Inilah ketiga karakteristik tersebut. Bersyukur kepada Allah, bersabar terhadap cobaan, dan memohon ampun setelah melakukan perbuatan dosa.
Barangsiapa yang memenuhi ketiganya niscaya akan menjadi bagian dari mereka yang berbahagia. Bahkan, kebahagiaan lebih banyak dihubungkan kepada ketiga hal ini daripada yang lainnya. Semuanya mengandung makna Tauhid, kepasrahan, ketaatan, dan penerimaan dari Allah.
Sumber: Ebook Syarah Qawa'idul Arba'ah (http://raudhatulmuhibbin.blogspot.com)
Comments
Posting Komentar